Membersihkan Perlengkapan Dapur

Agar tahan lebih lama, simpan peralatan atau perlengkapan dapur dengan seksama. Berikut tips untuk menjaganya:

Peralatan aluminium
Jangan biarkan peralatan aluminium terkena air sabun terlalu lama. Jika peralatan terlanjur berubah warna, cukup rendam dengan air yang ditambahkan sesendok makan cream of tartar atau sesendok makan jus lemon untuk seperempat bagian air. Lalu gosok permukaan yang berubah warna dengan steel wool pad hingga hilang.

Peralatan masak anti lengket
Gunakan spatula berbahan kayu, plastik khusus maupun karet agar lapisan tidak tergores. Bila terdapat noda, bisa dibersihkan dengan campuran 2 sendok makan baking soda, satu cangkir air dan setengah cangkir pemutih. Panaskan larutan dalam panci beberapa menit hingga noda hilang. Lalu cuci seperti biasa. Jangan rendam dalam air sabun terlalu lama, pelapis dapat menahan air sabun dan menimbulkan rasa sabun pada masakan. Setelah dicuci dan dikeringkan, oleskan minyak sayur untuk mempertahankan kualitas pelapis.

Peralatan plastik
Jika wadah plastik berbau tak sedap, masukkan gumpalan koran ke dalam wadah. Tutup dengan penutupnya dan biarkan semalam. Gumpalan koran akan menyerap bau tak sedap pada wadah plastik. Untuk menghilangkan noda maupun sisa makanan yang lengket, oleskan pasta yang terbuat dari baking soda dan air dalam perbandingan sama. Gunakan sponge atau kain lembut untuk menggosok alat berbahan plastik dan sabun sintetik untuk alat berbahan karet.

Peralatan gelas dan keramik
Jika dicuci manual, cukup dengan berhati-hati saja saat mencuci agar tidak pecah. Beberapa alat berbahan gelas juga dapat direbus untuk menghilangkan kotoran membandel seperti lemak. Jika air rebusan habis, matikan kompor dan biarkan hingga dingin. Pada kasus teko coffee/tea maker yang ternoda sulit hilang, rebus cuka apel hingga 15 menit. Setelah usai, bilas, dan keringkan.

Mengenali Beras Berpemutih

Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri sepeti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih.

Kasus beras dicampur pemutih ini sudah ada sejak tahun 2006. Secara mengejutkan, Dinas Pengawasan Obat dan Makanan Kota Tangerang menemukan pedagang menjual beras ini dengan bebas. Usut punya usut, di Tangerang hanya menampung dan menyimpan, asal beras berpemutih ini justru dari pemanennya. Untuk membuat beras terlihat kinclong, biasanya dicuci dengan klorin. Bahkan ada pula yang mencampur beras yang sudah diolah klorin dengan daun pandan agar wangi.

Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Untuk itu, sebelum membeli beras, alangkah baiknya jika Anda memperhatikan secara seksama dan teliti. Jangan langsung terpikat dan tergoda membeli ketika melihat beras berwarna putih dan bersih. Kenali ciri-ciri beras dengan pemutih berikut:

1. Setelah disimpan beberapa hari, beras menggunakan klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam. Bila mengalami hal seperti ini, cepat buang beras itu dan jangan sampai dimakan.
2. Beras terlihat putih bersih hampir menyerupai ketan putih, berbeda dari beras pada umumnya yang berwarna tidak terlalu putih. Justru yang tidak putih yang sehat.
3. Butiran beras tidak terlihat bening dan berwarna pekat.
4. Air cucian beras yang menggunakan klorin tidak keruh dan kotor saat dicuci berulang-ulang. Hal ini berbeda ketika kita mencuci beras pada umumnya.
5. Dijual murah.
6. Biasanya ditambahkan wewangian, seperti wangi pandan.
7. Saat ini jumlahnya terbatas di pasaran, sehingga Anda mudah mengenali beras dengan pemutih tersebut.

Powered by Blogger